Monday, December 8, 2014

PEMPROV PAPUA BUTUH DUKUNGAN PUSAT DALAM MEWUJUDKAN STATUS RSUD DOK II JADI RUJUKAN

Jayapura, Wiyai News – Pemerintah Provinsi Papua membutuhkan dukungan Pemerintah Pusat untuk dapat mewujudkan status RSUD Dok II Jayapura menjadi rumah sakit rujukan nasional.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, DRG. Aloysius Giay mengaku pihaknya sudah menyiapkan program pembangunan RSUD Dok II Jayapura, namun untuk pembangunanya masih terkendala biaya.


“Oleh karena itu, lewat kunjungan Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan di Papua kita mau sampaikan masalah ini. Barangkali mana yang menjadi beban pemerintah provinsi, lalu mana yang nantinya dibantu pemerintah pusat, tentu kita harap realisasinya segera terlaksana,” kata Aloysius kepada pers, disela-sela kunjungan Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (08/12/14).


Dikatakan, rencana menaikan status RSUD Dok II menjadi rujukan nasional dipandang sangat beralasan karena dengan begitu lagi harus merujuk pasien ke luar Papua. Dilain pihak, Dinas Kesehatan memandang perlu untuk didirikan pabrik obat serta penguatan pembangunan pusat pendidikan dan lisensi obat-obat tradisional di Papua.


“Jadi sekali lagi kedepan RSUD Dok II ini kita harus jadikan sebagai rumah sakit rujukan nasional atau tipe A. Nanti juga akan ada kalibrasi alat kesehatan oleh pihak berkompeten setiap tahun. Sehingga kita tidak mubazir saat beli peralatan yang begitu mahal tapi hanya dipakai 1 tahun atau 2 tahun lalu rusak lagi,” tuturnya.


Sementara menyinggung tentang kunjungan kerja Komisi IX DPR RI, Kepala Dinas Kesehatan mengapresiasi kunjungan kerja para wakil rakyat tersebut dengan harapan mereka dapat mendengarkan apresiasi dan melihat kondisi riil di Papua. Antara lain dengan memperuangkan program-program strategis pemenuhan tenaga medis di Papua, dimana masalah penyediaan kuota atau formasi yang bagi profesi kesehatan selalu kurang.


“Khususnya untuk paramedis, bidan, perawat, serta ahli gizi yang sebenarnya lulusannya di Papua banyak. Tapi formasinya sedikit, sehingga jangan heran kalau ada sarjana perawat dan bidan bekerja di bank atau kantor swasta,” ungkapnya.


“Karena itu, saya berterima kasih atas kunjungan dibawah Komisi IX yang rencananya juga akan berkunjung ke Wamena meninjau peningkatan rumah sakit tipe B regional pegunungan tengah. Sehingga kami harapkan segala kekurangan yang terjadi di Papua selama ini, bisa diambilkan kebijakan strategis melalui dana APBN untuk dicarikan solusi kemudian memperjuangkan programnya turun ke Papua,” katanya. (EDDY/WN)






from WiyaiNews http://ift.tt/12D3k9c

#papua #wiyainews

No comments:

Post a Comment