Sunday, December 14, 2014

GENERASI PAPUA HARUS BERKUALITAS DAN MANDIRI

Jayapura, Wiyai News – Melihat realitas yang terjadi di tengah masyarakat Papua saat ini, perkembangan generasi mudah semakin rendah di dalam pergaulannya sehari-hari serta nilai moral yang tertanam kepada para generasi yang terus merosot.


Hal ini perlu disikapi bersama oleh semua pihak yang dapat memberikan kontribusi dan perhatian pada generasi muda, karena generasi muda adalah harapan bangsa dan agama yang menjadi tolak baik dan buruknya bangsa dan agama kedepan akan di tentukan oleh para generasi muda.


Pemerintah Provinsi Papua sendiri tak mau tinggal diam dalam menyikapi kondisi ini. Mewujudkan generasi muda yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi Pemerintah Provinsi Papua dibawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakilnya Klemen Tinal.


Berbagai kegiatan yang positif kepada generasi Papua pun terus dilakukan Pemerintah Provinsi Papua seperti pembinaan kelembagaan kepemudaan juga sejumlah kegiatan kepemudaan tingkat Nasional yang digelar di Papua.


Salah satu kegiatan Nasional yang dilakukan di Papua, yakni Kongres Nasional Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tahun 2014, kegiatan ini sendiri merupakan yang pertama kalinya di lakukan di Provinsi Papua.


Jika diamati, para Gubernur sebelumnya mayoritas merupakan pengurus bahkan ada yang merupakan ketua KNPI Provinsi Papua, namun tidak mampu untuk mengadakan Kongres KNPI di Papua, bukan hanya sebagai ketua tetapi Gubernur sebelumnya Barnabas suebu merupakan salah satu pendiri organisasi KNPI di tanah air.


Meski bukan merupakan ketua atau pengurus organisasi kepemudaan namun Gubernur Provinisi Papua Lukas Enembe berkomitmen untuk meningkatkan kualitas generasi muda di Provinsi Papua sehingga dapat bersaing dengan generasi muda lainnya di luar Papua.


Bagi Pemerintah Provinsi Papua, generasi mudah merupakan penerus di tanah Papua sehingga baik moral maupun pengetahuan harus terus ditingkatkan, sehingga kedepannya mampu mewujudkan Papua yang lebih baik.


Niat ini juga mendapat dukungan dari seluruh organisasi kepemudaan di Provinsi Papua, sebagaimana yang di sampaikan oleh Natalis Edowai ketua Pemuda LIRA Provinsi Papua.


Menurutnya dukungan dari Gubernur Provinsi Papua atas terselengaranya Kongres KNPI di Provinsi Papua merupakan terobosan yang patut diajungi jempol pasalnya selama ini belum pernah diselenggarakan kegiatan Nasional untuk pemuda di Provinsi Papua.


Untuk itu Natalis juga mengajak seluruh organisasi pemuda di tanah Papua untuk mendukung terselengaranya Kongres KNPI di Provinsi Papua.


Jika kegiatan ini tidak terselenggara maka untuk kedepannya sangat sulit untuk diselenggarakanya event serupa di Provinsi Papua, mengingat kesempatan yang diberikan saat ini salah dimanfaatkan oleh para pemuda di Papua. Meski Pemerintah Provinsi Papua telah berkomitmen dalam mewujudkan generasi Papua yang berkualitas, namun peran sosial sangat di butuhkan dari seluruh pihak di tanah Papua.


Peran sosial yang dibutuhkan agar semua pihak dapat memberikan buah pemikiran, tindakakan yang dapat memajukan cita-cita para generasi mudah lebih ke arah positif dan dapat terhidar dari berbagai macam yang mempengaruhi generasi muda terutama dalam cara pergaulan yang sudah bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan norma agama yang berlaku di negeri ini khususnya di tanah Papua.


Bila hal ini tidak disikapi secara bersama maka yang akan menjadi korban terus menerus adalah generasi muda serta berdampak buruk di tengah masyarakat. Akibat dari perbuatan dan tindakan para genarasi muda, akibat dari penonjolan sikapnya akhirnya dapat mengganggu masyarakat di sekitarnya.


Peran serta dalam membangun karakter para generasi muda yang semakin hari semakin merosot dalam berbagai bentuk cara yang dapat dilakukan yang bernilai dan berdampak baik, serta dapat merubah perilaku generasi muda.


Pemerintah Provinsi Papua juga mengharapkan tiga fondasi dasar dalam mewujudkan generasi Papua yang berkualitas dan bermoral dan tak bisa untuk dipisahkan yakni pertama, lembaga pendidikan dari orang tua.


Dalam hal ini, orang tua tidak terlepas dari tanggung jawab sekedar memberikan kebutuhan makan, kebutuhan sekolah dan kebutuhan lainya, tetapi lebih dari itu orang tua sebagai tempat, langka awal dalam menentukan keberhasilannya punya tanggung jawab dalam mengontrol sepenuhnya terhadap perbuatan anak di luar.


Kontrol yang dilakukan orang tua terhadap anak, merupakan hal yang sangat penting, sehingga anak tidak bebas begitu saja dalam melakukan segala perbuatannya di luar rumah sebagai tempat sandaran dan tumpuan semua keluarga.


Anak atau generasi muda adalah suatu amanah yang mesti dijaga dengan sebaik-baiknya. Karena dalam ajaran agama manapun menyia-nyiakan amanah adalah khianat, oleh karena itu selaku orang tua yang mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap tanggungjawabnya jangan membiarkan anak-anaknya atau generasi mudahnya jatuh kedalam jurang kebinasaan.


Maka dari itu kewajiban orang tua yang tidak kalah dari tanggung jawab yang lainnya adalah mengontrol para generasi mudah atau anaknya dalam pergaulan sosial.


Peran yang kedua yakni Lembaga Pendidikan Sekolah, pendidikan sekolah yang di mulai dari TK, SD sampai Perguruan Tinggi adalah merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting bagi generasi muda dalam mencerdaskan generasi tersebut.


Tetapi ada hal yang tidak kalah penting dari peran lembaga itu sendiri, mengingat keadaan generasi muda saat ini yang terus merosot nilai moralnya, maka yang perlu adalah pertama keseimbangan dalam memberikan materi pembelajaran, artinya pendidikan umum sama jam dengan pendidikan agama, karena agama mengajarkan pada anak didik tentang nilai dan perilaku dalam pergaulan sosialnya.


Terhadap lembaga pendidikan ini sendiri Pemerintah Provinsi Papua telah melakukan berbagai terobosan baik jaminan kesejahteraan kepada para guru juga kemudahan untuk mendapat pelayanan pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat Papua.


Peran yang ketiga yakni Lembaga Pendidikan Agama. Pendidikan agama sebagai sendi awal dalam menumbuhkan karakter seorang generasi muda, karena pendidikan agama menerapkan nilai moral.


Maka lembaga keagamaan pun harus dikuatkan. Pemerintah Provinsi Papua sendiri telah melakukan penguatan terhadap lembaga keagamaan, dimana lembaga ini untuk mewujudkan ilmu agama tidak melalui lembaga formal saja, namun bisa melalui non formal seperti gereja, masjid dan lain-lain. Disamping dapat belajar teori juga dapat langsung menerapkan peraktit pada generasi muda, tujuan dari semua ini agar dapat mengamalkan langsung dalam kehidupannya.


Bila faktor ketiga lembaga ini saling berperan di dalam sosial masyarakat dalam mewujudkan generasi muda yang berkualitas akan terwujud sebagai mana yang di harapkan, tapi jika kurang dari salah satunya peran dalam mewujudkan gerasi muda akan mengalami kebobrokan nilai moral ditengah-tengah kaum generasi muda saat ini. (BEY/WN)






from WiyaiNews http://ift.tt/1zcZil4

#papua #wiyainews

No comments:

Post a Comment