Tuesday, December 9, 2014

HARI ANTI KORUPSI SE-DUNIA, KEJARI SORONG KOMITMEN BERANTAS KORUPSI, BENARKAH?

Sorong, Wiyai News – Peringati Hari Anti Korupsi se-dunia, tepatnya tanggal 09 Desember 2014 Kepala Kejaksaan Negeri Sorong, Damrah Muin,SH.MH menyatakan Kejaksaan Negeri Sorong selalu berkomitmen memprioritaskan penanganan kasus tindak korupsi di wilayah hukumnya, tanpa mengesampingkan tindak pidana lainnya.


Ditemui media ini, Selasa (09/12/14) diruangan kerjanya, Damrah mengakui ditahun 2014 ini, memang pihaknnya belum berhasil mengungkap satu pun kasus korupsi di wilayah hukumnya, namun sebagai Kajari Sorong yang belum lama menjabat.


Damrah berjanji di tahun 2015 mendatang pihaknnya akan berupaya mengungkap kasus dugaan korupsi di wilayah kerjannya. “Kami saat ini telah mencium adanya beberapa indikasi korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat publik, ini akan menjadi target bidikan kami tahun 2015 mendatang” ungkapnya.


Jika Kejari Sorong menegaskan tentang komitmennya untuk memberantas korupsi. Benarkah komitmen itu akan berjalan? Rupanya momentum hari anti korupsi sedunia dijadikan bahan kritikan bagi kejaksaan dan kepolisian agar berevaluasi terkait keseriusannya dalam memberantas korupsi.


Kritikan tajam juga dilayangkan oleh sejumlah LSM, soal penanganan korupsi oleh aparat hukum di Sorong Raya ini. Sekretaris Laskar Anak Bangsa Anti Korupsi (LABAKI) se-Sorong Raya, Andrew Warmasen mengatakan, bukan lagi menjadi rahasia umum, korupsi telah mengerogoti bangsa ini dari pusat hingga daerah. Oleh karena itu untuk memberantas atau meminimalisir tindak pidana yang satu ini, tidak ada pilihan lain aparat harus tegas terhadap para koruptor.


Andrew menilai Kejaksaan Negeri Sorong dan Kepolisian setempat, belum terlalu maksimal. Mengingat ada beberapa kasus dugaan korupsi yang ditangani, sampai saat ini belum ada perkembangan yang berarti.


Penilaian yang sama juga datang dari Ketua Pemuda Merah Putih Kabupaten Sorong, Moses Sabono. Menurutnya, kurang maksimalnya aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi di daerah dapat dilihat dengan kurang respon aparat terhadap berbagai laporan-laporan warga maupun LSM atas dugaan indikasi korupsi yang dilakukan oknum pejabat di daerah ini, dengan berbagai alasan seperti keterbatasan personil dan biaya oprasional.


Selain itu Moses juga juga menilai, pada beberapa kasus dugaan korupsi yang ditangani penyidik, para tersangka masih banyak yang ditangguhkan penahanannya sehingga mereka bebas beraktifitas. Kalaupun ditahan, statusnya tahanan kota.


LAKI SORSEL BAGIKAN STIKER BAHAY KORUPSI


Sementara itu dalam memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Sorong Selatan, melakukan aksi turun ke jalan, membagi-bagikan selebaran dan stiker kepada masyarakat Sorong Selatan, tentang pemahaman bahaya korupsi. Aksi tersebut dilakukan di Perempatan Depan Toko Konda, Teminabuan. Selasa (09/12/14) siang.


Ketua LAKI Kabupaten Sorong Selatan, M. Gandhi Sirajuddin, ST, mengatakan, selama berada di Kabupaten Sorsel, baru pertama kali, aksi yang memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya akan korupsi dilakukan.


Gandhi mengajak masyarakat dan penegak hukum agar mau bersatu dan bekerja sama dalam menangani kasus-kasus korupsi yang melibatkan oknum-oknum pejabat di Sorong Selatan.


“Sudah waktunya kita bangkit dan bersatu, untuk berantas korupsi di daerah ini. Masyarakat punya peranan, memberikan informasi kepada polisi dan kejaksaan karena diatur dengan undang-undang. Polisi dan kejaksaan harus terbuka tangani kasus korupsi dan terbuka kepada masyarakat,” terang Gandhi


Aksi tersebut berlangsung dibeberapa titik, selain perempatan depan Toko Konda, juga dilakukan, di Pasar Ampera, depan Polres Sorsel, serta pertigaan mata jalan Pasar Kajase. Aksi tersebut disambut baik oleh sejumlah warga.


Salah satu tokoh pemuda, Abner Ugaje mengaku, baru pertama kali LSM yang bergerak dibidang korupsi melakukan sosialisasi arti pentingnya melawan korupsi. Menurutnya, hal itu perlu didukung, sehingga masyarakat, yang juga sebagai fungsi kontrol sosial dapat memahami bahaya korupsi.


Sebab menurut Abner, korupsi merupakan suatu penyakit yang sulit dihilangkan, bahkan hal itu membuat anak keturunanpun merasakan dampak dari perbuatan para koruptor. Oleh karena itu Abner berharap kepada para pemuda, aktivis, TNI, Polri serta Kejaksaan, harus menyatakan sikap untuk melawan korupsi diatas tanah Papua. (ARS/WN)






from WiyaiNews http://ift.tt/1zrDu5a

#papua #wiyainews

No comments:

Post a Comment