Wednesday, November 19, 2014

BUPATI PANIAI: PEMERINTAH DIMINTA TERTIBKAN PENJUALAN ALKOHOL DI PEGUNUNGAN TENGAH PAPUA

Jayapura, Wiiyai News – Dalam beberapa tahun terakhir ini hampir sebagian masyarakat di daerah Papua Tengah meninggal dunia sia-sia karena mengkonsumsi minuman keras (Miras) oplosan, akibat bebasnya penjualan alkohol murni di setiap apotik yang ada di daerah tersebut.


Bupati Kabupaten Paniai, Hengki Kayame meminta Pemerintah segera menertibkan penjualan alkohol murni yang bebas dijual sehingga masyarakat membeli dan membuat minuman oplosan untuk dikonsumsi yang secara otomatis miras oplosan tersebut memusnahkan generasi muda di daerah Pegunungan Papua tengah.


“Saya minta Pemerintah segera tangani masalah ini, dan kepada seluruh pemilik Apotik yang menjual alkohol diatas 20 karton agar kegiatan itu tidak dilanjuti, karena alkohol ini membunuh masyarakat Pegunungan Tengah karena banyak orang Papua yang mati jatuh kaya ular karena mengkonsumsi alkohol,” kata Hengki Kayame kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Rabu (19/11).


Selanjutnya, Hengky Kayame mengatakan, dalam hal penertiban alkohol pihaknya juga meminta Kapolda Papua dan Dandim 1705/Nabire untuk menindak tegas anggotanya baik kepolisian maupun TNI yang kedapatan menjual alkohol secara bebas untuk warga.


“Kalau ada anggota Polisi yang kedapatan menjual minuman keras saya langsung laporkan kepada Kapolda. Demikian juga Dandim tolong sampaikan kepada anggotanya tidak ada orang yang jual minuman keras, kalau kita mau hidup seribu tahun ditanah ini,” tambahnya.


Terkait dengan penjualan alkohol murni, Kayame mengusulkan agar para Bupati yang ada di kawasan Pegunungan Tengah untuk memutuskan satu rekomendasi yang diturunkan ke masing-masing Pemerintah Daerah untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) khusus untuk minuman keras.


“Dari sini bisa dilihat apakah tanpa minuman keras manusia masih ada yang meninggal atau tidak, ini kami mau lihat. Kita harus selamatkan generasi dan masa depan anak-anak Papua. Untuk itu, saya mengajak seluruh bupati bersatu dan kuatkan lembaga yang ada,” bebernya.


Bupati Paniai, Hengky Kayame juga menegaskan kepada para Bupati untuk mengalokasikan sebagian dana otsus 80 persen yang sudah dibagikan Gubernur Papua kepada Pemerintah Kabupate/Kota untuk kesehatan. “Untuk itu, para Bupati harus bisa menggelontorkan dana lewat yayasan atau lembaga yang menangani masalah HIV/AIDS dan minuman keras agar bisa berjalan maksimal,” tegas Kayame.


Masih ditempat yang sama, Pater Nato Gobay mengatakan, pihaknya sudah membuka satu lembaga khusus untuk menangani masalah HIV/AIDS dan peredaran minuman keras di wilayah Mee pago yang bernama Pelayanan Perlindungan Masyrakatat di Wilayah Adat Mee pago (P2MM).


“Saya bertekad membuat bersama dengan masyarakat, tapi saya tidak mampu. Kita bisa bicara dan merencanakan, namun ada alat lain yang harus ditunjang yakni keuangan. Untuk itu, saya minta uluran tangan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk membantu. Kalau tidak dari kalian, saya harus memintanya kepada siapa, karena penderitaan dan kematian saudara-saudara kita adalah penderitaan dan kematian kita juga,” kata Pastor Nato Gobay. (PIET/WN)






from WiyaiNews http://ift.tt/1xOL0oX

#papua #wiyainews

No comments:

Post a Comment