Thursday, January 22, 2015

PELAKU USAHA HARUS SPORTIF TURUNKAN HARGA SEMBAKO

Jayapura, Wiyai News – Pasca penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak senin (19/1) lalu, dimana harga BBM jenis premium dari Rp. 7600 menjadi Rp. 6600 sementara Solar Rp. 6400 per liter. Penurunan harga BBM ini tidak mempengaruhi para pedagang untuk menurunkan harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako, red) di pasaran.


Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Papua, Drs. Elia Loupatty, MM meminta pelaku pasar untuk “sportif” (bijaksana,red) serta ikut menurunkan harga jual bahan sembako.


“Sebab ketika BBM naik, maka secara otomatis harga Sembako juga naik. Seharusnya ketika BBM turun, pelaku usaha juga perlu menyadari hal itu (dengan menurunkan harga jual komoditinya). Ini penting sekali karena komoditas tertentu tidak ada patokan harga tapi harga terjadi karena kondisi pasar,” kata Elia Loupatty kepada wartawan dikantor Gubernur Papua, Kamis (22/1) kemarin.


Untuk harga Sembako, lanjut Loupatty, merupakan salah satu kesulitan Pemerintah untuk penyesuain harga sembako, namun pengendalian penyesuain harga tidak terlalu optimal bahkan mengalami kesulitan dalam penurunan harga itu.


“Apalagi untuk sembilan bahan pokok khususnya komoditas-komoditas tertentu yang pedomannya tidak ada tetepi harga ditentukan oleh perkembangan pasar,” tandasnya.


Diakui Elia Loupatty, hukum pasar susah sekali untuk komoditas tertentu lain kalau dengan BBM karena itu ada pedoman, acuan dan putusan. Contoh komoditas tertentu misalnya harga cabe tidak ada pedoman yang mengatur harga. Harga mulai 50 ribu, 70 ribu tapi tiba-tiba bisa juga 35 ribu. Fluktuasi harganya tergantung dari kondisi pasar.


“Kalau pengendalian kita sampai bulan Desember 2014 dan Januari 2015 pada umumnya masih cukup baik,” katanya. (PIET/WN)






from WiyaiNews http://ift.tt/1BNOXig

#papua #wiyainews

No comments:

Post a Comment