Thursday, October 30, 2014

KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA DI PAPUA HARUS MENYERAHKAN DIRI

Gubernur Papua: Kekuatan TNI-Polri Lebih Besar dari pada Purom Wenda dan Enden Wanimbo cs


Jayapura, Wiiyai News – Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP MH meminta kepada Panglima Organisasi Papua Merdeka di wilayah Pilia, Kabupaten Lanny Jaya Provinsi Papua, Purom Wenda dan Enden Wanimbo cs agar menyerahkan diri dan serahkan kembali seluruh senjata hasil rampasan ke TNI-Polri yang memiliki senjata api tersebut.


“Lebih baik serahkan senjata rampasan itu kepada TNI-Polri, kita itu kecil. Kekuatan TNI-Polri itu tidak bisa melawan karena jumlah besar hanya saja mereka lebih pendekatan kepada kesejahteraan. Kalau di suruh operasi militer maka habis kita.” Kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP MH kepada wartawan di hotel Horison Jayapura, Kamis (30/10).


Dengan ditangkapnya Rambo Wonda cs, Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan kepada Purom Wonda dan Enden Wanimbo harus sadar karena tidak mereka tidak memiliki kekuatan dalam memperjuangkan Papua untuk merdeka dari NKRI.


“OPM itu tidak punya kekuatan belum lagi dapat tangkap, belum lagi dapat tembak, belum lagi dia mati dengan penyakit HIV/AIDS, mereka semua sudah mati jangan buat gerakan tambahan lagi, lebih baik saya (Gubernur Papua) punya saudara-saudara ini kembali membangun daerahnya masing-masing dan jangan menciptakan keonaran-keonaran yang mengganggu stabilitas Negara,” tegas Gubernur Papua.


Disinggung terkait ditangkap oknum anggota Polsek Nduga, Briptu Tanggap Jikwa yang terbukti suplai amunisi untuk kelompok kriminal bersenjata di daerah pegunungan tengah Papua, Gubernur menegaskan itu perbuatan perorangan sehingga Gubernur tidak mempersalahkan institusi TNI-Polri yang mensuplai amunisi ke KKB.


“Jadi ini bukan institusi tapi person yang selama amunisi masih disuplai ke kelompok OPM Papua tidak akan pernah aman, karena di Tingginambut itu tidak ada pabrik amunisi, siapa yang bikin amunisi di sana?” tanya Lukas Enembe, sembari mengatakan sudah pernah melaporkan kejadian tersebut ke Presiden dan Panglima TNI Republik Indonesia.


Selain itu, Gubernur Papua juga menyarankan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk tertibkan pengiriman amunisi ke Kodam XVII/ Cenderawasih, karena kurang adanya kontrol dari Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih sehingga prajurit di lapangan menjual amunisi.


“Jadi saya sudah bilang tertibkan pengiriman amunisi ke Papua, dan hitung baik pada saat pengiriman amunisi dan itu sudah terjadi bertahun-tahun. Kalau tidak kontrol jelas anak buah di lapangan itu kan butuh makan minum karena harga sembako di sana mahal jadi kalau dia jual 1 butir amunisi dapat 1 juta rupiah dia bisa hidup itu yang terjadi karena person-personnya TNI-Polri,” sesal mantan Bupati Puncak Jaya itu.


Lukas Enembe menghimbau kepada Pimpinan KKB di wilayah Pilia, Kabupaten Lanny Jaya agar jangan mengancam dengan kekerasan tetapi kedepankan perdamaian di tanah Papua dan jangan mengganggu kestabilan keamanan di Papua.


“Saya berusaha dengan cara apapun sehingga hal ini tidak boleh terjadi dengan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak-anak Papua maka otomatis keinginan-keinginan yang berbeda ini diharapkan kedepan dapat terangkul semua.” terang Lukas Enembe. (PIET/WN)






from WiyaiNews http://ift.tt/1wibmQL

#papua #wiyainews

No comments:

Post a Comment